Sukses? Siapa sich orang yang tidak ingin sukses? Siapapun di dunia ini tentu ingin mencapai kesuksesan. Karena dengan kesuksesan, orang akan berpikir bisa melakukan dan memenuhi apa saja, sehingga kebahagiaan dan kesejahteraan hidup bisa terjamin. Setiap orang memiliki cara yang berbeda untuk mencapai kesuksesan tersebut, tergantung dari mindset (pola pikir) dan semangat bekerja untuk mencapai kesuksesan. Ada yang melakukannya dengan jalan pintas, jalan instan. Telah banyak fenomena yang terjadi di sekitar kita orang yang selalu berambisi mencari kesuksesan, saling sikut, saling tendang dan bahkan harus menggunakan segala cara untuk mencapainya. Tidak perduli akan hak orang lain, tidak lagi memperhatikan kepentingan orang lain, tidak usah berpikir macam-macam, pertimbangan sana dan pertimbangan sini, bahkan kalau perlu harus “membunuh “ orang lain pun dilakukan demi tercapainya kesuksesan. Ada juga orang yang untuk mencapai sebuah kesuksesan dengan pemikiran yang matang, semangat kerja yang besar dan konsistensi yang tinggi.Seperti yang dilakukan oleh Ufiq Irfan Jauharullah. Ketika masih duduk di bangku kuliah, beliau pernah bekerja di sebuah lembaga yang bergerak dalam bidang pendidikan dan wisata yang ada di Yogyakarta mulai tahun 2008 sampai akhir tahun 2009. Dalam pekerjaannya itu beliau menduduki jabatan sebagai manager lembaga tersebut. Ketika memasuki tahun 2010, beliau lebih memfokuskan pada kuliahnya sampai pada akhirnya beliau lulus.
Setelah menyelesaikan kuliahnya, lulusan Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakata mulai merasa kebingungan, apa yang harus dilakukan. Seiring dengan berjalannya waktu, beliau mulai berpikir mengenai usaha yang akan dilakukan. Kemudian dengan tekad yang kuat dan persiapan yang matang, beliau melakukan studi banding beberapa tempat perusahaan seperti usaha budidaya ayam pedaging (broiler) di Bantul, usaha budidaya ayan petelur (layer) di Ciamis, Jawa Barat. Dalam perjalanan studi bandingnya tersebut, akhirnya beliau memutuskan untuk memilih usaha budidaya ayam petelur.
Ada beberapa pertimbangan mengapa pria kelahiran Ciamis, 14 Januari 1986 tersebuh memilih usaha budidaya ayam petelur, diantaranya adalah : (1) usaha ayam petelur lebih tahan terhadap penyakit, mengingat usia ayam petelur mencapai dua tahun, (2) karena lebih tahan terhadap penyakit maka usaha budidaya ayam petelur sangat cocok untuk para peternak yang kurang cukup berpengalaman, (3) usaha ayam petelur akan menuai hasil telur secara harian, sedangkan ayam pedaging hanya menuai hasil setelah 30-35 hari. Pertimbangan ketiga inilah yang akhirnya membawa beliau untuk memutuskan usaha budidaya ayam petelur ini.
Promosi yang dilakukan hanya promosi dari mulut ke mulut saja, ditambah promosi kepada warung-warung grosir dengan memberikan service gratis ongkos kirim dan perbandingan selisih harga yang sesuai. Wilayah pemasarannya pun tidak terlalu luas, hanya sekitar pasar dan warung-warung grosir yang ada di daerah tempat beliau tinggal. Sekarang wilayah pemasarannya sudah meluas, tidak hanya pasar dan warung-warung grosir terdekat tapi juga hampir di semua daerah yang ada di Kabupaten Ciamis, bahkan sudah sampai ke daerah Tasikmalaya.
Kesimpulan :
Menurut D. Paul Reilly dalam bukunya Success is Simple (1977) mendefinisikan sukses sebagai pencapaian yang berangsur-angsur meningkat terhadap suatu tujuan atau cita-cita yang berharga (The progressive realization of a worthy goal or ideal). Sukses itu bukan suatu tujuan akhir dengan kualitas seadanya dan menghalalkan segala cara untuk mencapainya, tetapi sebagai suatu proses yang harus dilakukan setahap demi setahap, hari demi hari.
Untuk mencapai suatu kesuksesan memang diperlukan mindset (pola pikir) yang baik, kesabaran dan kerja keras. Seperti kisah pengusaha ayam petelur tersebut. Walaupun usianya yang masih muda, tapi beliau sudah berani mengambil keputusan untuk melakukan usaha dan usaha tersebut adalah usaha yang pertama kali beliau lakukan. Dengan pengalaman dan pengetahuan yang tidak terlalu banyak beliau berani untuk memulai usaha tersebut.
Motivasi yang tinggi diperlukan untuk menggapai yang dicita-citakan, tapi motivasi saja tidak cukup karena dibutuhkan usaha atau kerja keras yang tinggi pula. Memang semua itu tidak akan berjalan dengan lancer, pasti akan mengalami yang namanya kegagalan. Jadikan kegagalan tersebut sebagai motivasi dan cerminan untuk mendapatkan kesuksesan. “Tidak ada kata kegagalan dalam hidup, kalau Anda berusaha dan berusaha terus”. Kesuksesan tidak akan datang secara tiba-tiba, tapi memerlukan pengorbanan dan kesabaran. Dan yang paling terpenting berdo’a dan tawakal kepada Allah SWT.
“Setiap kesusahan, setiap lingkungan yang tidak
Menyenangkan, setiap kegagalan dan
setiap rasa sakit fisik itu akan memunculkan
benih keuntungan yang sama besarnya
dengan setiap kemalangan tersebut”
(Ralp Waldo Emerson)
Setelah menyelesaikan kuliahnya, lulusan Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakata mulai merasa kebingungan, apa yang harus dilakukan. Seiring dengan berjalannya waktu, beliau mulai berpikir mengenai usaha yang akan dilakukan. Kemudian dengan tekad yang kuat dan persiapan yang matang, beliau melakukan studi banding beberapa tempat perusahaan seperti usaha budidaya ayam pedaging (broiler) di Bantul, usaha budidaya ayan petelur (layer) di Ciamis, Jawa Barat. Dalam perjalanan studi bandingnya tersebut, akhirnya beliau memutuskan untuk memilih usaha budidaya ayam petelur.
Ada beberapa pertimbangan mengapa pria kelahiran Ciamis, 14 Januari 1986 tersebuh memilih usaha budidaya ayam petelur, diantaranya adalah : (1) usaha ayam petelur lebih tahan terhadap penyakit, mengingat usia ayam petelur mencapai dua tahun, (2) karena lebih tahan terhadap penyakit maka usaha budidaya ayam petelur sangat cocok untuk para peternak yang kurang cukup berpengalaman, (3) usaha ayam petelur akan menuai hasil telur secara harian, sedangkan ayam pedaging hanya menuai hasil setelah 30-35 hari. Pertimbangan ketiga inilah yang akhirnya membawa beliau untuk memutuskan usaha budidaya ayam petelur ini.
Promosi yang dilakukan hanya promosi dari mulut ke mulut saja, ditambah promosi kepada warung-warung grosir dengan memberikan service gratis ongkos kirim dan perbandingan selisih harga yang sesuai. Wilayah pemasarannya pun tidak terlalu luas, hanya sekitar pasar dan warung-warung grosir yang ada di daerah tempat beliau tinggal. Sekarang wilayah pemasarannya sudah meluas, tidak hanya pasar dan warung-warung grosir terdekat tapi juga hampir di semua daerah yang ada di Kabupaten Ciamis, bahkan sudah sampai ke daerah Tasikmalaya.
Kesimpulan :
Menurut D. Paul Reilly dalam bukunya Success is Simple (1977) mendefinisikan sukses sebagai pencapaian yang berangsur-angsur meningkat terhadap suatu tujuan atau cita-cita yang berharga (The progressive realization of a worthy goal or ideal). Sukses itu bukan suatu tujuan akhir dengan kualitas seadanya dan menghalalkan segala cara untuk mencapainya, tetapi sebagai suatu proses yang harus dilakukan setahap demi setahap, hari demi hari.
Untuk mencapai suatu kesuksesan memang diperlukan mindset (pola pikir) yang baik, kesabaran dan kerja keras. Seperti kisah pengusaha ayam petelur tersebut. Walaupun usianya yang masih muda, tapi beliau sudah berani mengambil keputusan untuk melakukan usaha dan usaha tersebut adalah usaha yang pertama kali beliau lakukan. Dengan pengalaman dan pengetahuan yang tidak terlalu banyak beliau berani untuk memulai usaha tersebut.
Motivasi yang tinggi diperlukan untuk menggapai yang dicita-citakan, tapi motivasi saja tidak cukup karena dibutuhkan usaha atau kerja keras yang tinggi pula. Memang semua itu tidak akan berjalan dengan lancer, pasti akan mengalami yang namanya kegagalan. Jadikan kegagalan tersebut sebagai motivasi dan cerminan untuk mendapatkan kesuksesan. “Tidak ada kata kegagalan dalam hidup, kalau Anda berusaha dan berusaha terus”. Kesuksesan tidak akan datang secara tiba-tiba, tapi memerlukan pengorbanan dan kesabaran. Dan yang paling terpenting berdo’a dan tawakal kepada Allah SWT.
“Setiap kesusahan, setiap lingkungan yang tidak
Menyenangkan, setiap kegagalan dan
setiap rasa sakit fisik itu akan memunculkan
benih keuntungan yang sama besarnya
dengan setiap kemalangan tersebut”
(Ralp Waldo Emerson)
(Generasi Aceh Mandiri)
Sumber : http://azizabdillah09.wordpress.com
Posting Komentar