Reputasi lele dumbo sejak diperkenalkan di Indonesia tahun 1985 langsung melejit. Pertumbuhan yang cepat, serta penyerapan pasar yang sangat tinggi seiring menjamurnya warung tenda pecel lele membuat para pelaku bisnis melirik budidaya lele. Tetapi ternyata laju produksi belum berhasil mengimbangi laju permintaan sehingga pasar selalu kekurangan pasokan.
Inilah yang menantang para ahli perikanan untuk menemukan varietas lele baru: yang pertumbuhannya lebih cepat tanpa mengurangi kualitas dan cita rasa daging lele yang sudah ada bahkan dengan cita rasa yang lebih baik.Maka lahirlah Lele Sangkuriang – hasil perkawinan induk lele dumbo betina generasi kedua (F2) dengan induk jantan lele dumbo generasi keenam (F6) yang dilakukan oleh Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi.
Peluang Usaha Budidaya Lele Sangkuriang. Meskipun bermoyang lele Dumbo, namun lele Sangkuriang memiliki kelebihan dibandingkan leluhurnya. Jika dibandingkan dengan lele Dumbo, “lele Sangkuriang memiliki produktivitas lebih tinggi, panen lebih cepat, kemampuan daya tetas telur lebih tinggi, daya tahan terhadap penyakit lebih tinggi dan rasa dagingnya lebih gurih.lele Sangkuriang hanya membutuhkan waktu 50 – 60 hari untuk siap dipanen
Konversi pakan pada lele Dumbo adalah 1,2:1 sedangkan pada lele Sangkuriang 1:1. Artinya untuk menghasilkan daging 1 kg Cuma dibutuhkan pakan l kg juga.). Kemampuan bertelurnyanya pun berbeda. Jika indukan lele Dumbo hanya bertelur antara 2000-15.000, lele Sangkuriang mampu hingga 20.000.
PASOKAN LELE
Kemajuan teknologi mempercepat masa panen akan membuat pasar menjadi jenuh karena tingkat kebutuhan konsumsi daging lele masih jauh dari tercukupi. Untuk Jakarta dan sekitarnya saja per hari kebutuhan daging lele mencapai 80 ton. Sementara kemampuan memasok baru 60 ton per hari. Itu pun sudah memperhitungkan pasokan yang diambil dari luar daerah, misalnya dari Indramayu.
TIPS DAN SARAN
Peluang Usaha Budidaya Lele Sangkuriang, Kepada para pemula disarankan untuk memulainya dengan membesarkan 1000 lele Sangkuriang terlebih dahulu. “Hitung – hitung sebagai wahana untuk belajar. Untuk pembesaran ikan lele Sangkuriang berskala bisnis, minimal harus membudidayakan 3000 ekor.
Kolam disarankan agar menggunakan kolam terpal. Alasannya, dengan kolam terpal pemanenan lebih gampang dan hasil panen juga lebih mudah diprediksi. “Sebaiknya menggunakan terpal yang dipres bukan dijahit, supaya air tidak merembes.”
Populasi disarankan tak lebih 100 ekor per M2. Selain dimaksudkan agar ikan mengalami pertumbuhan yang maksimal, juga meminimalisir kanibalisme, yang memang sudah menjadi tabiat alamiah lele. “Pemberian pakan tepat serta populasi tidak terlalu padat perilaku lele.
Mula – mula kolam terpal di isi air setinggi 50 CM dan diberi pupuk kandang atau kompos. Setelah delapan hari akan muncul jentik-jentik dan benih ikan ukuran 4 – 6 CM bisa ditebarkan ke dalamnya. Selama masa pembesaran itu pakan berganti sekitar empat kali sesuai dengan pertumbuhan ikan.
Setiap kali pergantian jenis pakan, kolam ditambah air setinggi 20 CM. Sehingga pada saat siap panen tinggi air kira-kira 120 CM. Kondisi pH air juga harus selalu dikontrol, terutarna sekali setiap habis hujan, karena biasanya derajat keasaman air meningkat.
Peluang Usaha Budidaya Lele Sangkuriang. Meskipun bermoyang lele Dumbo, namun lele Sangkuriang memiliki kelebihan dibandingkan leluhurnya. Jika dibandingkan dengan lele Dumbo, “lele Sangkuriang memiliki produktivitas lebih tinggi, panen lebih cepat, kemampuan daya tetas telur lebih tinggi, daya tahan terhadap penyakit lebih tinggi dan rasa dagingnya lebih gurih.lele Sangkuriang hanya membutuhkan waktu 50 – 60 hari untuk siap dipanen
Konversi pakan pada lele Dumbo adalah 1,2:1 sedangkan pada lele Sangkuriang 1:1. Artinya untuk menghasilkan daging 1 kg Cuma dibutuhkan pakan l kg juga.). Kemampuan bertelurnyanya pun berbeda. Jika indukan lele Dumbo hanya bertelur antara 2000-15.000, lele Sangkuriang mampu hingga 20.000.
PASOKAN LELE
Kemajuan teknologi mempercepat masa panen akan membuat pasar menjadi jenuh karena tingkat kebutuhan konsumsi daging lele masih jauh dari tercukupi. Untuk Jakarta dan sekitarnya saja per hari kebutuhan daging lele mencapai 80 ton. Sementara kemampuan memasok baru 60 ton per hari. Itu pun sudah memperhitungkan pasokan yang diambil dari luar daerah, misalnya dari Indramayu.
TIPS DAN SARAN
Peluang Usaha Budidaya Lele Sangkuriang, Kepada para pemula disarankan untuk memulainya dengan membesarkan 1000 lele Sangkuriang terlebih dahulu. “Hitung – hitung sebagai wahana untuk belajar. Untuk pembesaran ikan lele Sangkuriang berskala bisnis, minimal harus membudidayakan 3000 ekor.
Kolam disarankan agar menggunakan kolam terpal. Alasannya, dengan kolam terpal pemanenan lebih gampang dan hasil panen juga lebih mudah diprediksi. “Sebaiknya menggunakan terpal yang dipres bukan dijahit, supaya air tidak merembes.”
Populasi disarankan tak lebih 100 ekor per M2. Selain dimaksudkan agar ikan mengalami pertumbuhan yang maksimal, juga meminimalisir kanibalisme, yang memang sudah menjadi tabiat alamiah lele. “Pemberian pakan tepat serta populasi tidak terlalu padat perilaku lele.
Mula – mula kolam terpal di isi air setinggi 50 CM dan diberi pupuk kandang atau kompos. Setelah delapan hari akan muncul jentik-jentik dan benih ikan ukuran 4 – 6 CM bisa ditebarkan ke dalamnya. Selama masa pembesaran itu pakan berganti sekitar empat kali sesuai dengan pertumbuhan ikan.
Setiap kali pergantian jenis pakan, kolam ditambah air setinggi 20 CM. Sehingga pada saat siap panen tinggi air kira-kira 120 CM. Kondisi pH air juga harus selalu dikontrol, terutarna sekali setiap habis hujan, karena biasanya derajat keasaman air meningkat.
Analisis Bisnis Pembesaran Lele Sangkuriang
Biaya Tetap: Kolam Terpal, Pompa, Aerator, Pipa PVC, Selang, dll. Rp 1.900.000Biaya Variabel (Pakan, Listrik, Air, Obat, dll.)
Bibit 3.000 ekor (4 – 6 cm) Rp 600.000
Pakan tipe 781 & 787 (200 kg) Rp 500.000
Plankton Rp 50.000
Listrik dan Air (60 hari) Rp 200.000
Obat lele (probiotik, PK, terramycin, KMNO4, dll.) Rp 250.000
Total Biaya Rp 1.600.000
Pakan tipe 781 & 787 (200 kg) Rp 500.000
Plankton Rp 50.000
Listrik dan Air (60 hari) Rp 200.000
Obat lele (probiotik, PK, terramycin, KMNO4, dll.) Rp 250.000
Total Biaya Rp 1.600.000
Potensi Pendapatan per Panen/Kolam
Jumlah Lele x Survival Rate (90%) 2700 ekor lele
Berat per Lele 100 – 145 gram per lele
Total Panen 100 – 270 – 391 kg
Harga per kg (minimal) Rp 11.500 per kg
Total Pendapatan Rp 3.105.000 – Rp. 4.496.500 per panen/kola
Potensi Keuntungan per Panen/Kolam
*Daya tampung maksimal kolam 3 x 5 meter (15m2) yang direkomendasikan tidak lebih dari 3000 ekor lele bagi pemula untuk tingkat keseragaman bobot yang tinggi.
*Harga jual lele dalam analisis di atas merupakan harga yang sangat pesimis, kenyataannya harga jual lele phyton umumnya adalah Rp 12.000 – 14.000 per kg.
Berat per Lele 100 – 145 gram per lele
Total Panen 100 – 270 – 391 kg
Harga per kg (minimal) Rp 11.500 per kg
Total Pendapatan Rp 3.105.000 – Rp. 4.496.500 per panen/kola
Potensi Keuntungan per Panen/Kolam
Pendapatan Minimal Rp 3.105.000
Biaya Variabel Rp 1.600.000
Biaya Penyusutan Kolam 10% Rp 190.000
Total Keuntungan Rp 1.315.000
Biaya Variabel Rp 1.600.000
Biaya Penyusutan Kolam 10% Rp 190.000
Total Keuntungan Rp 1.315.000
Pendapatan Maksimal Rp 4.496.500
Biaya Variabel Rp 1.600.000
Biaya Penyusutan Kolam 10% Rp 190.000
Total Keuntungan Rp 2.706.500
Biaya Variabel Rp 1.600.000
Biaya Penyusutan Kolam 10% Rp 190.000
Total Keuntungan Rp 2.706.500
*Daya tampung maksimal kolam 3 x 5 meter (15m2) yang direkomendasikan tidak lebih dari 3000 ekor lele bagi pemula untuk tingkat keseragaman bobot yang tinggi.
*Harga jual lele dalam analisis di atas merupakan harga yang sangat pesimis, kenyataannya harga jual lele phyton umumnya adalah Rp 12.000 – 14.000 per kg.
(GENERASI ACEH MANDIRI)
Diolah dari berbagai sumber
Posting Komentar